Header Ads Widget

Selamat datang di website berita terpercaya TOPNASIONAL.COM

Menghidupkan Sunnah keutamaan membaca Surah pendek dalam shalat



TOP NASIONAL.COM - Tembilahan, 28 September 2025, suasana Masjid Ar-Rahman dipenuhi dengan keteduhan. Udara sejuk Subuh membawa kedamaian tersendiri bagi para jamaah yang telah menunaikan shalat berjamaah. Usai salam terakhir dari imam, jamaah tidak langsung beranjak pulang. Mereka tetap duduk dengan penuh perhatian, sebab pada pagi itu hadir tausiyah yang disampaikan oleh Ustad Suhaili, S.Pd, seorang pendakwah yang dikenal dengan gaya penyampaiannya yang lugas, tajam, namun menyejukkan hati.

Tema yang beliau angkat kali ini adalah sunnah membaca surah-surah pendek dalam shalat. Meski terkesan sederhana, pembahasan ini sarat dengan pesan mendalam. Ustad Suhaili memulai dengan mengingatkan bahwa setiap ibadah yang kita lakukan seyogyanya berlandaskan pada sunnah Rasulullah ï·º. Beliau mencontohkan, setelah Surah Al-Fatihah, Rasulullah kerap membaca surah-surah pendek, baik dalam shalat wajib maupun sunnah.

“Jangan pernah meremehkan surah pendek,” tegas Ustad Suhaili. “Rasulullah membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas pada shalat-shalat tertentu. Bahkan Surah Al-Ikhlas setara sepertiga Al-Qur’an dari sisi kandungan makna tauhidnya. Ini menunjukkan betapa agungnya nilai surah-surah pendek itu.”

Beliau melanjutkan, bahwa sering kali umat merasa bahwa bacaan dalam shalat harus panjang untuk menunjukkan kualitas. Padahal, yang utama adalah kekhusyukan dan penghayatan. Membaca surah panjang dengan hati lalai tentu tidak lebih utama dibanding membaca surah pendek dengan penuh kesadaran akan kebesaran Allah.

Ustad Suhaili menekankan, surah pendek bukan hanya memudahkan umat, tetapi juga mendidik kita agar selalu konsisten. Al-Kafirun mengajarkan ketegasan dalam akidah, Al-Ikhlas mengajarkan kemurnian tauhid, sementara Al-Falaq dan An-Nas menjadi tameng perlindungan dari segala keburukan. Semua ini adalah kebutuhan harian seorang Muslim, sehingga wajar jika Rasulullah ï·º mencontohkannya dalam shalat.

Beliau juga menegaskan pentingnya niat dan keikhlasan. Allah menilai bukan dari panjangnya bacaan, melainkan dari seberapa tunduk hati kita. “Ketika kita membaca surah pendek, jangan sampai merasa rendah atau kurang sempurna. Sebab, nilai ibadah itu ditentukan oleh hati yang ikhlas dan pikiran yang khusyuk,” ucapnya dengan nada penuh keyakinan.

Dalam penutup tausiyahnya, Ustad Suhaili mengajak jamaah agar tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga memahami kandungan surah-surah tersebut. Dengan demikian, shalat bukan sekadar rutinitas gerakan, tetapi sarana memperdalam iman. Beliau mengingatkan, sunnah Rasulullah adalah cahaya yang membimbing umat agar shalat menjadi lebih bermakna.

Jamaah yang hadir tampak serius menyimak. Sebagian mengangguk tanda setuju, sebagian lagi terlihat merenung, seakan mendapatkan pencerahan baru. Suasana hening yang tercipta mencerminkan bahwa pesan yang disampaikan benar-benar menyentuh hati.

Tausiyah pagi itu menjadi pengingat kuat bagi jamaah Masjid Ar-Rahman, bahwa dalam beribadah, kesungguhan hati lebih utama dibanding panjangnya bacaan. Dengan istiqamah mengamalkan sunnah membaca surah-surah pendek dalam shalat, diharapkan umat semakin dekat dengan Allah, semakin kokoh dalam tauhid, serta lebih terlindungi dari godaan dunia. 


(Idham rizal ppwi inhil)

Posting Komentar

0 Komentar